UMK News - Suasana hangat terpancar di halaman depan Gedung Rektorat Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Kuningan (UM Kuningan) pagi ini. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan berkumpul dalam kegiatan Briefing Pagi yang digelar secara offline, menghadirkan semangat baru untuk memperkuat sinergi dan komitmen dalam membangun kampus yang unggul dan berdaya saing.

Kegiatan rutin yang menjadi wadah refleksi dan penguatan nilai-nilai Muhammadiyah ini menghadirkan pembicara inspiratif, Bapak Sukisno, M.Pd., selaku Direktur Direktorat Akademik & AIK UM Kuningan. Dalam pemaparannya, beliau mengajak seluruh sivitas akademika untuk menumbuhkan rasa bangga sekaligus tanggung jawab besar sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah — salah satu organisasi Islam terbesar dan paling berpengaruh di dunia.

“Kita patut bersyukur dan berbangga menjadi bagian dari Muhammadiyah yang kini telah berusia 113 tahun. Hingga November 2024, Muhammadiyah mengelola lebih dari 272 perguruan tinggi, 122 rumah sakit, 231 klinik, dan 5.354 sekolah/madrasah. Ini menunjukkan betapa luas dan kuatnya kontribusi Muhammadiyah dalam membangun bangsa,” ujar Bapak Sukisno dalam sambutannya.

Lebih lanjut, beliau menyoroti fakta bahwa Muhammadiyah kini menempati posisi keempat dalam daftar organisasi keagamaan terkaya di dunia menurut data Seasia Stats (Maret 2025), dengan estimasi aset mencapai Rp460–462 triliun. Angka ini, menurutnya, bukan sekadar simbol kekayaan material, tetapi cerminan dari kerja keras, integritas, dan kebermanfaatan nyata bagi masyarakat.

Dalam sesi berikutnya, Bapak Sukisno menyampaikan ilustrasi menarik: membangun kampus yang unggul diibaratkan seperti membentuk tim sepak bola yang solid.

Rektorat, katanya, berperan layaknya pelatih dan manajer tim yang mengatur strategi, arah permainan, serta menjaga semangat seluruh anggota tim. Dosen menjadi playmaker di lapangan tengah — penggerak utama ilmu pengetahuan dan inovasi. Sementara tenaga kependidikan (tendik) berfungsi sebagai staf pendukung yang memastikan seluruh sistem berjalan lancar.

“Mahasiswa adalah pemain inti sekaligus ujung tombak kampus. Mereka yang akan mencetak ‘gol’ berupa prestasi, inovasi, dan kontribusi nyata. Kampus hebat bukan dibangun oleh satu orang, tapi oleh kerja sama tim yang solid dan saling percaya,” tegasnya.

Ilustrasi ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang merasa terinspirasi untuk terus berkontribusi sesuai peran masing-masing.

Briefing pagi ini bukan sekadar rutinitas, tetapi momentum penguatan budaya kolaborasi dan profesionalisme di lingkungan UM Kuningan. Dengan semangat “Bertumbuh dan Bermanfaat”, seluruh dosen dan tenaga kependidikan diharapkan dapat terus meneladani nilai-nilai Muhammadiyah dalam setiap aspek pengabdian — membangun kampus yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berkarakter Islami dan berdampak sosial.

Kegiatan pun ditutup dengan doa bersama, penuh semangat kebersamaan dan optimisme untuk membawa Universitas Muhammadiyah Kuningan menuju masa depan yang semakin gemilang. (tsa)